Perwira tinggi militer terakhir yang diberhentikan dari dinas oleh Presiden Rodrigo Duterte, Hector Maraña, telah divonis bersalah oleh pengadilan militer umum karena menyalahgunakan 15 Juta Peso (sekitar 4 Miliar Rupiah) dalam dana Police PMA /Military Academy (Akademi Polisi Militer).
[su_quote cite=”Rodrigo Duterte”]Kirim orang itu ke neraka. Itu perintah![/su_quote]
Itulah kata-kata dari Presiden Duterte pada Selasa malam dalam pidatonya kepada para pemimpin bisnis dan pengusaha di Istana Presiden Malacañang.
Presiden menyetujui hukuman penjara yang direkomendasikan 6 sampai 12 tahun untuk Maraña, yang dituduh melakukan penipuan, melakukan korupsi sebagai seorang aparat negara.
Pengadilan militer
Presiden memberhentikan Maraña sehari setelah Malacañang mengumumkan bahwa dua pejabat militer akan diadili atas skandal korupsi P1.4-juta di Armed Forces of the Philippines Medical Center/AFPMC (Rumah Sakit Angkatan Bersenjata Filipina), juga dikenal sebagai V. Luna Medical Center.
[su_quote cite=”Rodrigo Duterte”]Buat pengadilan di mana dia akan muncul dan berbicara, dan buat dia rasakan api yang panas dan paling memalukan[/su_quote]
Presiden Duterte mengarahkan kata-kata tersebut juga kepada kepala Dinas Keamanan AFP Brigjen. Jenderal Edwin Leo Torrelavega yang, bersama dengan komandan AFPMC Kolonel Antonio Punzalan dan 20 lainnya, dibebaskan dari jabatannya karena dugaan korupsi.
Jubir Angkatan Bersenjata Edgard Arevalo mengatakan bahwa Maraña yang menjalani proses pengadilan militer karena melanggar Pasal-Pasal Perang 95, 96 dan 97, adalah bendahara Cadet Corps Armed Forces of the Philippines/CCAFP dari Desember 2006 hingga Desember 2012 sebelum dipindahkan ke markas Angkatan Darat.
Maraña meninggalkan pos Akademi Polisi Militer-nya “tanpa perputaran yang tepat dari akuntabilitas keuangan dan properti,” dan gagal untuk melikuidasi dan menyerahkan dana kepada penggantinya, tambah Arevalo.
Audit internal pada 11 April 2013 mengungkapkan bahwa lebih dari 15 Juta Peso dana CCAFP hilang. Investigasi menunjukkan bahwa “[Maraña] telah meminjamkan [uang itu] kepada individu-individu pribadi yang berbeda.”
Insiden ‘Terisolir’
Maraña didakwa dan didakwa pada 5 Juni 2014, dan kemudian dijatuhi hukuman penjara. Selain kehilangan semua tunjangan, ia juga dicopot dari jabatannya dan didenda setara dengan jumlah uang yang diduga dikoprusi.
Arevalo mengatakan dua insiden di Police PMA /Military Academy dan Armed Forces of the Philippines Medical Center/AFPMC “terisolasi dan tidak mencerminkan [perilaku] sebagian besar komandan dan petugas kami di AFP.”
Kepala staf AFP Jenderal Carlito Galvez, Jr. mengatakan dugaan penyimpangan di AFPMC “benar-benar menghancurkan hatiku” karena Rumah Sakit adalah salah satu institusi utama militer.
Galvez juga menanggapi kritik atas 1.4 Juta Peso dugaan transaksi korupsi, dan mengatakan bahwa AFP akan bertindak atas pengaduan “tidak peduli seberapa kecil jumlah yang terlibat.”
Setiap contoh korupsi, katanya, memiliki “pengaruh melemahkan dan korosif yang akan menodai organisasi terkuat sekalipun.”